Hypnosis anak-anak

Saat saya berkumpul dengan beberapa kawan saya yang telah memiliki anak. Mereka yang tahu bahwa saya seorang hypnotist bertanya pada saya "bisa gak sih anak kecil dihipnosis biar rajin, biar gak nakal, biar gak takut tidur di kegelapan?" atau yang lainnya lagi. Jawabannya saya tentu saja "Bisa, saya melakukannya setiap saat." 

Anak kecil berbeda dengan orang dewasa yang kritis, mereka merupakan makhluk yang suggestible secara alamiah. Seorang anak kecil memiliki imajinasi yang tinggi dan hidup dalam dunia yang penuh keajaiban.

Saat seorang anak takut untuk tidur dalam kegelapan malam karena mereka percaya ada monster dibawah kasur mereka yang muncul hanya saat orang tuanya mematikan lampu dan mengucapkan selamat tidur. Kita tidak akan bisa menghapus ketakutan itu dengan mengatakan bahwa tidak ada apa-apa di bawah sana. Namun, bila kita mengatakan "tenang saja, mereka tidak akan keluar saat malam-malam, soalnya ibu mereka tidak akan mengijinkan mereka main keluar malam-malam." Anak-anak bisa menerima alasan tersebut dan tidur dengan tenang. 

Anak-anak adalah makhluk peniru, mereka suka sekali meniru apa yang ada di sekitarnya. Kita tentu ingat saat kita bermain dengan bayi, kita bisa tersenyum pada mereka dan bayi tersebut akan secara refleks membalas senyuman kita. 

Karena itu jangan salahkan anaknya bila mereka suka pilih-pilih makanan bila orang tuanya sendiri suka pilih-pilih makanan. Jangan salahkan anaknya rajin belajar bila orang tuanya sendiri lebih rajin menonton TV. Sebaliknya bila kita ingin anak kita untuk menjadi rajin, maka jadilah rajin. Bila kita ingin anak kita berpakaian rapi maka berpakaianlah yang rapi. 

Saya kadang melihat orang tua yang sering mengatai anaknya bandel, nakal, pemalas, dan lainnya. Yang perlu kita ketahui adalah pikiran anak kecil mirip dengan spons kering yang menyerap air. Seorang anak yang terus mendapat kata-kata negatif lama-lama akan mengasosiasikan diri mereka dengan kata-kata tersebut. 

Misalnya seorang ibu/guru yang mengatai anaknya bodoh. Sang anak yang suatu saat mengalami kegagalan dalam mengerjakan ujian atau tugas akan menguatkan afirmasi negatif tersebut. "oh iya, sayakan emang bodoh, makanya ujiannya jelek." Sugesti negatif ditambahkan dengan konfirmasi berulang kali akan tertanam di pikiran bawah sadar anak. Dan hal ini bisa terbawa sampai anak dewasa dan tidak baik untuk masa depan anak. 

Untuk mengubah masa depan bangsa, maka mari kita mulai dari mengubah diri kita sendiri. 

Windalfin


0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review