Setelah higher self

Warning: Apa yang tertulis disini hanyalah pemikiran pribadi semata:

Setelah menggunakan teknik ultra-height untuk beberapa waktu, saya mulai bertanya-tanya "ada apa diatas ultra-height?" Teknik Ultra-height adalah sebuah teknik yang diciptakan oleh Gerald F. Kein seorang ahli hypnosis terkemuka di dunia. Dalam menggunakan teknik ini kita sebagai hypnotherapist akan memasukkan klien ke Hypnotic Coma dan lalu menaikkannya ke state di atas sadar. 

Dalam state ultra-height ini orang akan menjadi bijak, ia tidak akan terpengaruh oleh emosi. Bisa dibilang dia menjadi higher-self nya. Dalam keadaan ini klien akan diajak untuk melihat masalahnya sendiri dan menyelesaikannya. Bila klien tidak mampu, dia dapat mengundang siapapun untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ia hadapi. 

Menarik bagi saya bahwa bahkan ternyata setelah manusia mencapai higher-self tersebut, ia belum tentu dapat menyelesaikan masalah yang ia hadapi. Mereka kadang-kadang masih membutuhkan orang lain untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dari sini kita dapat disimpulkan bahwa berarti mencapai higher-self memang bukan cara untuk lepas dari semua masalah.

Pemikiran lanjutannya adalah jadi apakah ada state yang bisa lepas dari semua masalah yang terjadi pada dirinya. Dalam buddhisme cara untuk lepas dari semua masalah adalah padamnya si diri itu sendiri. Dalam buku superpower mindfulness dan the art of disappearing, Ajahn Brahm menjelaskan bahwa saat orang masuk dalam meditasi yang dalam ia akan melepaskan tubuhnya dan yang tersisa hanyalah pikiran yang bersinar atau bisa dibilang pikiran yang lepas dari segala emosi. 

Dan ia juga menyatakan bahwa setelah mencapai pikiran yang bersinar tersebut, seorang meditator bisa masuk lebih dalam lagi dan bahkan melepaskan si pikiran dan segala sesuatu menjadi hening. Dalam kondisi dalam ini segala sesuatu menjadi hening. Dikatakan bahwa dalam kondisi ini mereka tidak lagi memiliki ego. Dalam beberapa catatan juga dikatakan bahwa setelah mereka keluar dari kondisi ini mereka akan tetap berada di kondisi hening tersebut untuk beberapa waktu. 

Dan dalam kondisi hening inilah mereka dapat melihat dunia lebih jelas, mereka dapat melihat bagaimana pikiran datang dan pergi, bagaimana emosi muncul dan hilang, bagaimana informasi datang dari panca-indera masuk ke dalam pikiran mereka. Dan dengan memahami proses tersebut dikatakan seseorang dapat mencapai pencerahan dan lepas dari ketidak-puasan hidup (duka).

Berdasarkan hal diatas bisa didapatkan hipotesis bahwa apa yang bisa dicapai setelah mencapai higher-self adalah No-Self. Dan dengan menghilangkan sense of self (perasaan tentang 'aku') maka orang akan mencapai kebahagiaan yang bukan didapat dari pemenuhan nafsu/keinginan. 

Saya menjelaskan sedikit tentang bagaimana dengan menghilangkan 'aku' dari pemikiran kita akan membantu kita untuk lebih gembira dalam catatan kecil mengenai meditasi

Namun, hipotesis tersebut tidak berhenti sampai begitu saja. Kelanjutannya adalah bagaimana pengetahuan ini dapat berguna untuk seseorang. Nyatanya kita tidak mungkin bisa berbaur dengan masyarakat tanpa 'diri'. Kalau begitu bukankah dengan menghilangkan 'diri' kita akan menjadi orang aneh yang cuma bisa duduk, diam, tidak bergerak. Artinya kan state No-Self ini menjadi tidak berguna donk?

Untungnya jawabannya state ini masih berguna namun bukan untuk ditinggali selamanya. Sama seperti state ultra height yang dikunjungi saat kita memerlukannya, state No-Self ini juga dapat dikunjungi saat kita memerlukannya. Apa yang dapat kita lakukan dengan state No-Self ini adalah kita dapat memasuki state ini dan setelah menikmati state ini dan mulai keluar dari state ini. Kita menjadi sangat jernih pikirannya sehingga setiap masalah akan terlihat dengan lebih jernih, bahkan jauh lebih jernih dibandingkan saat masalah tersebut dilihat dengan state higher-self. 

Cara menggunakan state No-Self ini untuk sementara masih dalam tahap percobaan jadi belum banyak yang bisa dibagikan. Kalau ada pendapat silakan taruh komen anda dibawah:

1 comments:

INTIReiki Indonesia said...

Ikut urun pendapat ya, pencapaian higher-self hingga No-Self mungkin berguna dalam pemahaman mengenai sumber intuisi (yang muncul di alam sadar). Setelah masuk ke level itu, mungkin ybs akan merasakan intuisinya menjadi lebih kuat or lbh tajam, yang berguna untuk menghadapi kehidupannya. Mungkin perlu juga di pahami, pada saat no-self yang terjadi adalah pikiran kita menjadi murni karena TERHUBUNG dengan pikiran Universe. Coba dilakukan percobaan lagi, namun pada saat beta stage sudah diniatkan TERHUBUNG/SINKRON dengan pikiran/kesadaran Universe.

Demkian, mhn maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan

Em'il Ibra'him

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review