Apa itu kesenangan? kegembiraan?

Kegembiraan adalah suatu perasaan yang dekat dengan hati setiap orang. Kita semua tentu ingin menjadi senang. Kesenangan jika diartikan secara normal artinya kita selalu mendapatkan apa yang kita inginkan, kapanpun dan dimanapun dan bagaimanapun yang kita inginkan pasti terkabul. Tentunya hal ini sangat sulit terjadi, banyak sekali hal yang sering berada di luar kontrol kita: cuaca, penampilan kita, kesehatan, hubungan kita, meditasi kita - dan banyak sekali hal lain yang tidak dapat kita kontrol. 


Dimanakah sebenarnya kebahagiaan itu? Bagaimana kita dapat bahagia saat segala hal tidak dapat diduga dan terus berubah? Kita dapat saja menghabiskan seluruh hidup kita untuk mencari kebahagiaan dan berakhir dengan kekecewaan. Jika anda cukup beruntung dengan kondisi yang baik dan pikiran yang positif, anda mungkin saja bisa senang setiap saat. namun selalu saja ada saat-saat dimana anda tidak sesuai keinginan anda, saat pikiran anda tidak mengikuti kemauan anda, saat orang-orang lain tidak sesuai dengan yang anda inginkan, secara alami saat itu pikiran negatif pun muncul dan kita menjadi tidak senang, 


Mirip sekali dengan Nasrudin seorang bijak yang bertindak seperti orang bodoh; atau mungkin saja dia seorang bodoh yang bertindak seperti seorang bijak. Suatu saat ia duduk dengan tas besar yang berisi cabai merah yang sangat pedas! Air mata turun dari wajahnya dan ia memakan cabe-cabe itu dengan nafas terengah-engah sambil menangis. Seorang teman lamanya datang dan bertanya "Nasrudin, apa yang sedang kau lakukan, kenapa kamu makan semua cabe tersebut?" Sambil menarik nafas, dan menyeka air matanya, ia menjawab "Saya sedang mencari yang manis"

Seperti Nasrudin kita terus mencari hal yang manis, kita terus mencari kesenangan di dunia yang terkondisi dan kita belum menemukan satupun cabai yang manis. Bahkan saat kita menemukan apa yang kita cari kita mungkin merasa 90% senang, namun masih ada 10% dalam pikiran kecil kita yang takut, yang khawatir bahwa kesenangan itu akan berakhir. 

Dalam Buddhisme mereka mencari kesenangan yang berbeda. Apakah anda pernah berpikir mengenai kesenangan yang muncul dari pikiran yang mandiri, yang bebas dari segala kondisi, persepsi dan sepenuhnya bebas dari apapun juga? Inilah yang disebut sebagai kebebasan seorang Buddha, inilah yang dalam agama Buddha disebut sebagai Nibbana, kegembiraan dari yang tercerahkan, yang tak melekat, kegembiraan tanpa batas, kegembiaraan tanpa aku. 

Saat anda berhenti mencari kegembiraan yang berasal dari kondisi dan hasil tindakan, anda tidak akan dibebani oleh hal apapun. Saat pikiran anda tidak terbebani, pikiran anda menjadi damai. Secara alami menjadi menyenangkan dan menggembirakan. 

Saat Ajahn Jagaro tinggal dengan Ajahn Chah, pada awalnya ia begitu terpukau dan sedikit kesal, melihat bagaimana Ajahn Chah menjalankan wiharanya. Ajahn Jagaro berharap bahwa Ajahn Chah memiliki jadwal yang ketat, dan teratur, di mana semua hal ada dalam kontrol. Tapi Ajahn Chah tidak melakukan hal tersebut. Jadwal dalam wihara Ajahn Chah terus berubah dari waktu ke waktu. kadang-kadand di pagi hari mereka akan meditasi, kadang mereka akan chanting, kadang bekerja. Ajahn Chah tidak pernah mengatur jadwal sama sekali, semua orang ingin ia memiliki jadwal tetapi Ajahn Chah tidak pernah mengikuti jadwal. Dia akan duduk disana dan bila ada orang datang, ia akan menerima mereka. Jika tidak ada orang yang datang ia senang sendirian. Dia tidak berusaha untuk mengontrol kejadian-kejadian, dan Ajahn Jagaro merasa tidak pernah menemui orang yang sebahagia Ajahn Chah. Bukan karena ia sering tertawa, walau emang dia sering sekali tertawa. namun karena ia selalu memiliki kesenangan yang berasal dari dirinya, apapun yang ia lakukan. Ia tidak pernah mencari apapun dari orang lain, ia juga tidak mencoba mengontrol hal apapun demi kesenangan. 

Kita tentunya tertarik dengan yang namanya kebebasan, sebuah kebebasan yang tidak melekat. Kita selalu membawa kemelekatan terhadap hal-hal yang kita berikan kata "aku" dan "milik-ku", seperti batu yang selalu kita bawa. Saat seorang bijak mengatakan untuk membuang batu-batu tersebut, kita menjadi curiga, kita bertanya-tanya jika saya membuang batu-batu ini, apa lagi yang saya punya? Kita terus menyeret hal-hal yang telah kita investasikan, hal-hal yang kita minati -  hal-hal yang telah menjadi beban bagi kita. Bagaimana kata-kata yang memiliki aku seperti diriku, temanku, pacarku, mobilku, rumahku, orang tuaku dan apapun-ku. yang terus kita jaga, terus kita bawa dipunggung kita, dan kita takut mereka hilang, kita takut untuk membuang mereka. kita terus membawa mereka seperti batu di punggung kita. Kita merasa mendapat kesenangan dari mereka, dan karena itulah kita takut untuk membuang mereka. 

Pada dasarnya tidak ada yang sebegitu berharganya untuk kita lekati. Janganlah melekat pada suatu hal apapun: Ketidakmelekatan akan menimbulkan kedamaian sejati dan kegembiraan. Coba bayangkan saat-saat dimana kita menderita. Bagaimana penderitaan itu muncul? Apa sebenarnya penderitaan itu? Hanya saat seseorang mengerti apa itu kemelekatan, apa hasil dari kemelekatan dan saat itulah ia mulai melihat apa yang mungkin ia rasakan dari ketidakmelekatan. 

Kemelakatan adalah suatu hal yang kita ciptakan dalam pikiran kita. Saat kita lepaskan, kita akan mulai merasakan keheningan. keheningan dan kedamaian ini dapat ditemukan saat kita meditasi. Lalu apakah mungkin hal ini dapat kita munculkan dalam kehidupan sehari-hari? Apakah kita dapat hidup sebagai orang biasa dengan ketidakmelekatan? Ada satu faktor yang perlu kita perhatikan bila kita ingin hidup secara baik dan mahir, dan faktor tersebut adalah kesadaran/perhatian penuh (mindfulness). Faktor ini adalah mengetahui dah hidup di kekinian, ini sangat penting bila kita ingin melebihi pemikiran kita yang biasa, reaksi kita yang biasa, dan analisis pikiran kita yang biasa. Apakah ini sulit? Saat kita tidak hidup di kekinian, kita layaknya monyet yang tangannya terkepal didalam kendi karena ingin mengambil kacang-kacang yang ada didalamnya. Seperti saat kita yang terus mengejar masa depan yang belum datang. Yang perlu kita lakukan hanyalah melepaskannya, namun justru inilah hal yang terasa sulit. Sebenarnya, ketidakmelekatan bukanlah suatu hal yang perlu anda lakukan: yang perlu anda lakukan hanya berhenti melekat. Ini adalah hal yang alami bagi mereka yang sudah tahu, dan kesadaranlah yang memungkinkan hal tersebut dapat terjadi. 

Meditasi adalah salah satu alat yang dapat membantu kita untuk hidup di kekinian, alat untuk kita melihat kemelekatan, alat untuk mengetahui kapan harus menjadi relaks dan melepas. Meditasi sangat dianjurkan bagi anda yang ingin berlatih melepas. Semakin anda sadar, semakin anda dapat merasakan kebahagiaan sejati dan kedamaian sejati. Anda tidak perlu memiliki apapun, anda tidak perlu mencapai apapun untuk merasakan kebahagiaan sejati. 

Materi ini berasal dari pengajaran Ajahn Jagaro pada hari Jumat di Perth tanggal 7 juni 1985, menjawab pertanyaan "Apa itu kebahagiaan?" Dan artikel ini juga dipost karena merupakan salah satu dari dasar pemikiran dari teknik terapi yang sedang saya kembangkan, yaitu teknik terapi pure letting go atau Non-attachment therapy. 

Jika ada kesalahan kata-kata, saya meminta maaf. 

Windalfin CHt, CI

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review