Stress dan cara menghadapinya (part 2)

Dunia tidak selalu berjalan seperti yang kita kehendaki. Selalu ada saja sesuatu yang dapat membuat kita merasa sedih, marah, kesal, cemburu atau emosi lainnya yang mengganggu kita. Kejadian itu bisa saja sekedar kehilangan uang receh atau mungkin juga kehilangan hal berharga dalam kehidupan kita.

Untungnya kita sebagai manusia diciptakan dengan kemampuan untuk bertahan dari kejadian-kejadian tersebut. Para ahli psikologi menamakan kemampuan ini psychological resilience (ketahanan psikologis). Mereka juga menemukan bahwa setiap orang memiliki ketahanan psikologis yang berbeda-beda.

Bila kita bertanya-tanya apa alasan orang-orang tersebut mampu menghadapi kejadian tersebut dengan lebih positif, mengapa mereka dapat mengalami sebuah kejadian yang menjatuhkan mereka dan lalu mampu bangun lagi untuk menjadi lebih baik? Bukankah kita juga sering mendengar cerita-cerita sukses seperti Lance Armstrong (walaupun gelarnya telah dicabut karena kasus doping) yang mampu menghadapi kejadian yang menimpanya dan malah meraih gelar juara 7 kali berturut-turut.

Apa yang sebenarnya membedakan orang-orang ini dengan manusia biasa lainnya? Derren Brown melakukan sebuah percobaan menarik dalam serial terbarunya Fear and Faith. Dalam serial ini Derren membagi peserta dalam beberapa grup berdasarkan masalah mereka seperti alergi, rasa takut, dan lainnya.

Grup yang menjadi pusat perhatian dalam acara ini adalah grup yang merasa mereka memiliki rasa takut yang berlebihan sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka dan menghambat perkembangan diri mereka. Grup ini diajak oleh Derren untuk memasuki sebuah kantor perusahaan farmasi yang besar. Dokter yang bertanggung jawab disana lalu memberikan penjelasan tentang bagaimana obat penghilang rasa takut bernama Rumyodin yang telah dipakai oleh tentara untuk menghilangkan rasa takut mereka dapat membantu peserta mengatasi rasa takut mereka. Peserta diberikan tes untuk menemukan perawatan apa yang paling cocok untuk mereka.

Setelah melakukan tes tersebut mereka diberikan sebuah pil berwarna biru. Mereka diberitahu bahwa setelah memakan obat itu mereka akan mengalami efek samping berupa pandangan menjadi lebih jelas dan mungkin perasaan geli seperti kesemutan di tubuh. Setelah mengalami perawatan akhirnya seorang pria yang tadinya memiliki ketakutan pada ketinggian sampai tahap dimana ia bahkan tidak mampu menyeberangi jembatan tanpa ditemani temannya. Mampu berdiri di ujung sebuah jembatan tertinggi di Inggris.

Seorang penyanyi yang memiliki ketakutan untuk menyanyi di depan umum pada akhirnya berhasil menyanyi di depan puluhan orang dalam sebuah konser kecil yang diadakan Derren. Meskipun dalam kasus ini Derren menambah hypnosis karena Rumyodin tidak berhasil membantu penyanyi ini dalam mengatasi ketakutannya.

Meskipun hal itu terlihat tidak relevan, namun bukankah kita dapat melihat bahwa ternyata terdapat sebuah obat yang mampu membuat orang mengatasi ketakutan mereka, rasa stress mereka dan hambatan mereka untuk maju. Orang yang mengalami trauma krisis finansial 1998 mungkin bisa mengumpulkan energy untuk kembali berinvestasi di pasar saham.

Mereka yang baru saja putus hubungan dengan pasangannya tentu bisa mengkonsumsi obat tersebut dan kembali menjalani hubungan baru yang cerah di masa depan. Mereka yang kehilangan pekerjaan berkali-kali dan mungkin sales yang ditolak berkali-kali mungkin dapat mengonsumsi obat tersebut sehingga meningkatkan ketahanan psikologis mereka terhadap stress dan maju menjadi sukses.

Kalau Anda belum menonton serial tersebut dan mungkin bertanya-tanya dimana anda bisa menemukan obat ajaib tersebut. Maka sudah ada jalan terang di masa depan untuk anda. Sciencedaily.com dalam sebuah artikel menyatakan bahwa penelitian terkini menemukan kalau tentara yang memiliki pemikiran positif pada masa-masa cobaan memiliki kecenderungan lebih kecil untuk mengalami masalah kesehatan seperti kegelisahan dan depresi. Artinya bila kita setidaknya berpikir positif dan mencoba memecahkan masalah anda, maka anda lebih mungkin mencapainya daripada yang tidak melakukannya dan terus berpikir negatif.

Sungguh beruntung sekali beberapa menit setelah acara dimulai Derren Brown membeberkan sesuatu kepada kita. Bahwa Rumyodin tidak eksis, ia membuatnya demi melakukan percobaan mengenai efek placebo. Kantor farmasi yang dikunjungi peserta hanyalah kantor kosong yang disewanya untuk melakukan shooting acara tersebut, dokter dan para ahli yang terdapat disana semuanya merupakan actor yang disewa olehnya.

Hal itu semua dilakukan untuk meningkatkan efek placebo pada peserta acara tersebut. Ditambah lagi ia memberikan tes palsu, dan juga menanamkan sugesti bahwa obat tersebut akan memberikan efek samping yang mungkin bagi para praktisi hypnosis merupakan proses yang sangat familiar saat melakukan post-hypnotic suggestion.

Ia pada akhir acara membeberkan pada seluruh peserta bahwa Rumyodin hanyalah pil berisi gula. Bahwa Rumyodin sebenarnya telah dimiliki peserta sejak awal dan mereka tidak perlu mencari ke mana-mana untuk obat ini lagi. Rumyodin merupakan anagram dari kata inggris ”your mind” yang berarti “Pikiran Anda”.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review