Gandalf ahli NLP



"Selamat pagi!" salam Bilbo, dan ia benar-benar bermaksud seperti itu. Matahari yang bersinar dan rerumputan yang hijau. Namun Gandalf menatap Bilbo dari bawah alis panjangnya.

"Apa maksudmu?" katanya. "Apakah kamu mengharapkan saya pagi yang baik, atau hari ini adalah pagi yang baik, meskipun saya menginginkannya atau tidak; atau kamu merasa baik pagi ini; atau ini pagi baik untuk menjadi baik?"

"Semuanya iya," kata Bilbo. "Dan sebuah pagi yang indah untuk dinikmati dengan sebatang tembakau.

...

"Selamat pagi!" akhirnya ia berkata. "Kita tidak memiliki pertualangan di sini, terima kasih! Anda bisa mencoba di balik bukit atau di seberang lautan." Dari sini ia bermaksud mengakhiri pembicaraan.

"Banyak sekali hal yang kamu sampaikan dengan selamat pagi!" kata Gandalf. "Sekarang kamu bermaksud untuk mengusir diriku, dan itu tidak akan baik sampai saya pergi."


Mereka yang sudah menonton film terbaru yang diangkat dari novel Tolkien ini mungkin mengenal dialog di atas. Sebuah percakapan yang sederhana namun ternyata begitu menarik untuk diperhatikan.

Kita sering sekali mengatakan sesuatu tanpa kita sadari artinya atau maksud dari kata-kata tersebut. Misalnya kita bertemu dengan seseorang di jalanan atau di sebuah pesta, kita sering bertanya "apa kabar?" meskipun kita sebenarnya tidak begitu peduli dengan jawaban dia. Kalau bahasa asiknya 'basa-basi'.

Pertanyaan Gandalf terhadap Bilbo bila dilihat dari kacamata NLP merupakan sebuah intervensi yang menarik yang disebut sebagai meta-model yang merupakan model pertama dalam sejarah perkembangan NLP. Model ini dikembangkan dengan memodel tiga terapis yang sangat sukses yaitu Fritz Perls, Milton Erickson, dan Virgiana Satir.

Dilts dan DeLozier mengatakan bahwa prinsis dasar dari meta-model adalah gagasan dari Korzybski yang berbunyi "The map is not the territory" yang berarti peta bukanlah wilayah sebenarnya.

Meta-model diciptakan untuk menantang keterbatasan dari peta pikiran dari klien yang datang ke terapis untuk mengubah diri mereka melalui proses terapi. Dengan penggunaan pattern dalam meta-model, klien diajak untuk melebarkan dan merevisi peta pikiran mereka yang di dalamnya terdapat jebakan, kelemahan dan keterbatasan yang mencegah mereka untuk berubah ke kepribadian yang lebih membangun.

Kita akan menemukan bagaimana logika pemikiran seseorang dengan melakukan proses meta-model. Kita akan menemukan bagaimana seseoang memberikan alasan untuk setiap perbuatan mereka dan bagaimana mereka menggeneralisasi semua kejadian yang terjadi pada mereka.

Generalisasi terjadi karena kita tidak mungkin mengingat segala hal yang terjadi pada kita secara mendetail. Untuk itu kita melakukan proses penghapusan dan distorsi untuk mengkategorikan kejadian-kejadian yang terjadi di sekitar kita.

Seseorang dapat dengan mudah mengkategorikan sesuatu sebagai baik dan sesuatu sebagai tidak baik hanya karena generalisasi yang telah tertanam dalam pikiran mereka. Misalnya mereka yang pernah dipaksa temannya untuk bergabung dengan MLM mungkin akan mengatakan kalau semua agen MLM itu pemaksa.

Meta-model ini mampu melihat bagaimana seseorang mengdistorsi atau menghapus data-data yang ada demi menjaga generalisasi yang telah mereka miliki. Dari pembedahan ini kita dapat membawa seseorang atau diri kita untuk melihat banyaknya kemungkinan dan kesempatan yang ada yang tadinya kita tidak ketahui.

Selamat pagi






0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review